Senin, 08 Oktober 2012

Alfalfa Bapak Segala Makanan


Alfalfa (Medicago sativa) adalah spesies tanaman yang dimanfaatkan sebagai makanan ternak (pakan) untuk sapi perah, kuda, sapi potong, domba, dan kambing. Alfalfa juga digunakan dalam sistem rotasi tanaman pangan karena dapat mengikat nitrogen, memperbaiki struktur tanah, dan mengontrol gulma untuk tanaman berikutnya yang akan dibudidayakan. Sejarah tertua mengenai tanaman ini berasal dari sisa-sisa alfalfa berusia 6000 tahun telah ditemukan di Iran. Tulisan tertua mengenai alfalfa diperkirakan berangka tahun 1300 SM dan ditemukan di Turki. (wikipedia.org)
Mengkonsumsi Alfalfa memiliki manfaat yang lebih banyak, yaitu napas menjadi enak terutama pada mulut, lendir dan gusi berdarah menjadi berkurang. Riset membuktikan yaitu seorang dari fakultas kedokteran Universitas Sebelas Maret, Surakarta Jawa Tengah, Fathih Karimah, membuktikan penurunan kadar kolesterol total darah tikus rata-rata 63% seteleh konsumsi alfalfa. Kadar klorofil herba tahunan dari iran itu 4 kali lebih tinggi daripada sayuran biasa yang hanya 23 µg tiap gram bayam, misalnya. (Trubus)
Alfalfa adalah tanaman sejenis tanaman herba tahunan yang memiliki beberapa ciri, yaitu berakar tunggang, batang menyelusur tegak dari dasar kayu dan tingginya berkisar 30-120 cm, serta daun tersusun tiga. Tangkai daun berbulu dan berukuran 5-30 mm. Kedalaman akar alfalfa dapat mencapai 2-4 meter. Saat memulai perkembangan batang, tunas aksiler di bagian bawah ketiak daun akan membentuk batang sehingga mahkota pada bagian dasar menjadi pangkal dan tunas aksiler di atas tanah membentuk percabangan. Perbungaan tersusun pada tandan yang padat dengan bunga kecil berwarna kuning. Tumbuhan ini mampu hidup hingga 30 tahun, bergantung dari keadaan lingkungan. Alfalfa juga memiliki bintil (nodul) akar yang mengandung bakteri Rhizobium meliloti sehingga dapat menambat atau mengikat nitrogen dari atmosfer untuk keperluan tumbuhan. (wikipedia.org)

0 comments:

Posting Komentar